Bagi sebagian orang,
modifikasi itu semacam karya seni yang dituangkan ke motor. Seperti halnya
karya seni, wajar dong banyak aliran dalam modifikasi si kuda besi. Alirannya
seperti Jap’s Style, CafĂ© Racer, Supermoto, Street Fighter, Chopper Style,
sampai Sport Fashion.
Aturan modifikasi di
Indonesia sendiri masih abu-abu. Belum ada aturan detail soal ini yang
dimasukkan dalam undang-undang. Bahkan peraturan mengenai perubahan konstruksi
rangka dan bodi belum diatur detail.
Nah, sebelum berniat
habiskan uang percantik si kuda besi, perhatikan dulu apa saja kerugiannya
kalau sembarangan modifikasi kendaraan kesayangan…
1. Rugi waktu kena razia
Motor
yang kerap dimodifikasi akan mengasilkan tampilan yang mencolok dan menjadi
pust perhatian banyak orang, termasuk polisi razia. Contohnya seperti
modifikasi knalpot pabrik menjadi knalpot yang bising. Dalam aturan, dijelaskan
batas kebisingan sepeda motor untuk mesin 80cc ke bawah maksimal 85 dB. Untuk
mesin motor 80-175 cc maksimal 90 dB, dan mesin motor 175cc ke atas maksimal 90
dB. JIka dilanggar, maka denda yang akan dikenakan Rp 250.000
2. Rugi terserempet kasus hukum
Banyak dari bikers yang merasa
kurang puas dengan performa mesin pabrikan. Alhasil, memodifikasi mesin kuda
besi kerap kali diminati oleh banyak orang. Jika mesin motor sudah di
modifikasi dan menjadi lebih kencang dari motor pabrikan, akan mucul banyak
motif untuk mengikuti balapan liar.
Jelas saja kegiatan balapan liar
ini melanggar hukum yang ada di Indoensia. Pas yang dpat dikenakan berupa
pelanggaran keteriban umum, ugal-ugalan dan membahayakan keselamatan diri
sendiri dan orang lain.
3.
Rugi kalau kecelakaan
Sebuah
pabrik yang mememproduksi motornya pasti akan bertanggung jawab atas produk
mereka. Mulai dari model hingga mesin yang digunakan dapat dipastikan kuat,
thana lama dan jug aman digunakan.
Namun
terkadang, modifikator kerap kali melalikan faktor-faktor yang menjadi
pertimbangan utama pabrik dalam menghasilkan produk. Demi tampilan modis sepeda
motor, faktor safety kerap kali tidak diperhatikan. Misalnya dengan menggunakan
ban cacing yang trendy namun tidak aman. Ban jenis ini dipercaya dapat membuat motor menjadi lebih
kencang saat dikendari karena beratnya yang tidak samapai 20% dari bodi motor.
Namun, kondisi jalanan di Indonesia sendiri kurang mendukung, seperti terdapat
banyak lubang dan tingkat kerataannya yang tidak sama sehingga gampang membuat
pengendara motor jatuh.
4. Rugi karena garansi pabrik
hilang
Setiap motor yang baru
keluar dari pabrik pasti akan memiliki garansi dengan jangka waktu tertentu.
Garansi ini menjadi jaminan bahwa motor terbebas dari kesalahan praktik dan hal
buruk lainnya. Sehingga jika terjadi sesuatu hal pada motor, kita begaai
konsumen dapat mengklain perbaiakan secara gratis.
Garansi tentunya
memiliki syarat yang harus dipenuhi. Biasanya motor yang sudah di modifikasi
dan melakukan claim garansi akan di tolak oleh pabrik. Sehingga garansi atau
service gratis yang kita miliki akan sia-sia.
Gampangannya modifikasi
yang berhubungan dengan tarikan mesin macam stroke up, bore up, atau camshaft
(noken as). Kemudian juga garansi tak berlaku jika spare part yang dipakai
bukan orisinal.
Oh ya ada lagi nih,
pasang perlengkapan tambahan atau aksesori seperti boks bisa pula menggugurkan
garansi. Baca dengan teliti pemasangan aksesori ini. Biasanya garansi tetap
berlaku selama aksesori itu statusnya OEM (Original Equipmet Manufacture).
Pabrikan pastinya enggak
mau disalahkan kalau ada pemilik motor kenapa-napa gara-gara salah modifikasi.
Lagi pula pihak pabrikan sudah memberikan buku petunjuk penggunaan motor yang
wajar dan aman.
5. Rugi bikin bokek
Memodifikasi motor
impain membutuhkan modal yang tidak sedikit. Banyaknya modal tergantung dari
banyaknya perubahan yang kita inginkan terhdapa motor kita.
Kerap kali, modifikator
juga memodifikasi mesin pabrikan yang dirasa kurang sehingga tarikanmesin
seperti bore up, stroke up, maupun camsif dimodifikasi. Modifikasian ini akan
mengubah karakter mesin dan membuat mesin bekerja di luar batas kemampuannya.
Hal ini dapat berujung pada umur mesin yang jadi lebih singkat karena komponen
mesin yang jadi leboh cepat aus. Bayangkan berapa banyak biaya tambahan yang
perlu dikelaurkan untuk mengganti mesin yang baru?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar